š° Mengatur Anggaran Homelab dengan Dana Terbatas: Pengalaman Saya

⨠Pendahuluan
Banyak orang berpikir membangun homelab itu mahal. Tapi dari pengalaman saya, semua bisa dimulai dari yang sederhana. Awalnya, saya pun hanya bermodal keberanian belajar dan bantuan teman.
š§© Langkah Pertama: Belajar Linux di STB HG680
Saat pertama tertarik self-hosting, saya meminta tolong teman untuk memberikan STB HG680 yang sudah di-root dan diinstal Armbian. Inilah fase paling penting untuk belajar dasar Linux:
ā Belajar perintah CLI
ā Instalasi Docker dan layanan ringan
ā Menjelajah konfigurasi jaringan
ā Memahami file permission
Dengan STB murah ini, saya bisa mencoba banyak eksperimen tanpa takut merusak server mahal.
šÆ Tips saya: Jika kamu baru mulai, STB HG680 dengan Armbian sangat bagus untuk latihan.
š„ļø Level Berikutnya: Komputer Bekas sebagai Server Proxmox
Setelah cukup familiar dengan Linux, saya upgrade ke komputer bekas. Komputer ini dirakit menjadi server Proxmox:
ā Menambah RAM agar bisa membuat lebih banyak VM/CT
ā Menyiapkan storage untuk backup
ā Mencoba virtualisasi lebih serius
Karena budget terbatas, saya sengaja mencari unit second-hand dengan spesifikasi minimal:
- CPU: Intel Gen 6 atau lebih baru (agar hemat daya dan mendukung virtualisasi VT-x)
- RAM: DDR4, minimal 8GB
Dengan setup ini, saya bisa menjalankan Jellyfin, Gitea, Samba, Ghost, dan berbagai layanan lain.
š Menambah Node ARM64 dengan Orange Pi 3B
Setelah server x86 berjalan stabil, saya membeli Orange Pi 3B untuk dijadikan node Proxmox kedua. Tujuannya jelas:
ā Memantau server dan jaringan kampung menggunakan Grafana + Prometheus + SNMP Exporter
ā Menjalankan layanan ringan tanpa menghidupkan server x86 terus-menerus
ā” Strategi Hemat Listrik
Agar biaya operasional tetap rendah:
š¹ Server x86 hanya dinyalakan siang-malam ketika saya aktif
š¹ Saat malam menjelang tidur, server x86 dimatikan
š¹ Node Orange Pi 3B tetap berjalan untuk monitoring dan layanan penting (karena sangat hemat daya)
Dengan cara ini, tagihan listrik tetap terkendali.
š Tips Memilih Hardware Berdasarkan Pengalaman Saya
šÆ Jika baru mulai:
- Cari STB HG680 atau box ARM lain (untuk belajar Linux)
šÆ Setelah paham dasar Linux:
- Upgrade ke PC bekas
- Minimal Intel Gen 6, DDR4
- Pastikan PSU dan pendingin dalam kondisi baik
šÆ Ingin klaster hemat daya:
- Tambah board ARM64 (Orange Pi, Raspberry Pi)
šÆ Penutup
Dari hanya STB bekas sampai menjadi klaster Proxmox x86 + ARM64, semua bisa dicapai perlahan. Kuncinya adalah:
ā Mulai kecil
ā Banyak mencoba
ā Pelan-pelan upgrade sesuai kebutuhan dan dana
Homelab bukan tentang punya server mahal, tapi bagaimana memaksimalkan apa yang ada untuk belajar dan produktif. š