⚡ Optimasi Server ARM: Manfaatkan Armbian di STB & SBC

⚡ Optimasi Server ARM: Manfaatkan Armbian di STB & SBC

✨ Pendahuluan

Di tengah kebutuhan membangun homelab yang hemat daya dan biaya, saya menemukan solusi terbaik saya: memanfaatkan STB (Set-Top Box) bekas dan SBC (Single Board Computer) seperti Orange Pi atau Raspberry Pi, lalu memasang Armbian sebagai sistem operasi utamanya.

Dengan sistem operasi ringan dan berbasis Debian ini, saya berhasil menjadikan perangkat kecil tersebut sebagai server 24/7 yang tangguh namun hemat listrik. Artikel ini akan membahas pengalaman saya dalam mengoptimasi server ARM, mulai dari definisi STB/SBC, kelebihan dan kekurangannya, hingga apa saja yang saya pasang di Armbian saya.


📺 Apa Itu STB dan SBC?

🔹 STB (Set-Top Box)

Adalah perangkat yang umumnya digunakan untuk mengubah sinyal digital menjadi output HDMI untuk televisi. Banyak STB Android memiliki spesifikasi cukup mumpuni seperti:

  • CPU ARM Cortex-A53
  • RAM 1-2 GB
  • Penyimpanan internal eMMC/SD Card

Contoh STB yang bisa dimodifikasi: ZTE B860H, HG680P, Nexbox A95X, dll.

🔹 SBC (Single Board Computer)

Adalah komputer mini yang semua komponennya sudah menyatu di satu papan. Contoh paling populer:

  • Raspberry Pi
  • Orange Pi
  • Banana Pi

Spesifikasinya beragam, namun banyak SBC kini punya RAM 2–8 GB, prosesor quad-core, dan dukungan storage via SD Card atau SATA.


🐧 Apa Itu Armbian?

Armbian adalah distribusi Linux berbasis Debian/Ubuntu yang dioptimalkan untuk perangkat ARM seperti STB dan SBC. Ia dirancang untuk:

  • Hemat resource
  • Boot cepat
  • Stabil untuk perangkat non-x86

Fitur menarik:

  • Tersedia dalam CLI-only (headless)
  • Dukungan kernel ringan dan custom
  • Komunitas aktif

✅ Kelebihan Menjadikan STB/SBC sebagai Server

KelebihanPenjelasan
🔋 Hemat dayaKonsumsi hanya sekitar 5–10 watt
🧊 Tanpa kipas (fanless)Sunyi, tidak berisik, tidak panas
💰 MurahSTB bekas bisa didapat di bawah 100 ribu rupiah
🐧 Bisa install ArmbianJadi seperti mini-server Linux
🐳 Mendukung DockerBisa jalankan banyak container ringan
🌐 Bisa jadi webserver, DNSDengan setup ringan bisa jadi media server atau Pi-hole

❌ Kekurangan STB/SBC untuk Server

KekuranganSolusi / Mitigasi
🔋 Daya pemrosesan terbatasBatasi kontainer berat seperti Plex transcoding
🔌 Perlu stabilitas powerGunakan UPS atau adaptor 5V/2A yang stabil
💾 Storage kecilTambah USB flashdisk / SSD via OTG
🌐 Koneksi LAN kadang terbatasGunakan USB to Ethernet atau Wi-Fi yang stabil
📦 Beberapa chip tak didukungCek komunitas Armbian untuk device yang compatible

📦 Apa Saja yang Saya Install di Armbian Saya

Saya gunakan Armbian CLI (tanpa desktop) lalu install Docker untuk menjalankan berbagai service ringan:

🔧 Docker Stack Saya:

ServiceFungsi
NtfyNotifikasi push via Telegram/browser
Uptime KumaMonitoring web, router, dan host lain
HomarrDashboard service centralized
UmamiAnalytics web stat ringan (alternatif GA)

📁 Struktur Docker Compose

version: '3'
services:
  ntfy:
    image: binwiederhier/ntfy
    ports:
      - "8080:80"
    restart: unless-stopped
  kuma:
    image: louislam/uptime-kuma
    volumes:
      - ./kuma:/app/data
    ports:
      - "3001:3001"
    restart: always

Saya menjaga agar semua container hanya menggunakan RAM kecil (<200 MB), dan tidak menjalankan container berat seperti database besar atau media server seperti Jellyfin (saya pasang di server x86_64).

Uptime Kuma
NTFY
Homarr Dashboard

⚡ Tips Optimasi STB/SBC + Armbian

  1. Gunakan CLI-only Armbian untuk menghemat RAM
  2. Minimalkan log dan swap untuk memperpanjang umur SD card
  3. Gunakan USB SSD untuk performa storage lebih stabil
  4. Tambahkan cooling passive jika suhu naik (pakai aluminium heatsink kecil)
  5. Buat script auto-start docker-compose saat boot

📘 Kesimpulan

Menggunakan Armbian di STB atau SBC adalah salah satu langkah terbaik saya dalam membangun server hemat daya untuk homelab. Biaya murah, konsumsi listrik kecil, dan fleksibel untuk berbagai aplikasi ringan.

Saya bisa menjalankan notifikasi ntfy, monitoring uptime, dashboard service, dan analytics ringan—cukup di perangkat seharga ratusan ribu rupiah. Dengan sedikit optimasi, perangkat kecil ini bisa menjadi pilar penting homelab saya.

"Kita tak butuh server besar untuk membangun sesuatu yang berarti. Kadang cukup dengan STB bekas dan kreativitas yang tak terbatas."

Selamat mencoba mengoptimasi Armbian-mu, temanku! 🔧🧠💻