🚢 Portainer vs Docker CLI vs Rancher: Mana yang Paling Cocok di Homelab Saya?

🚢 Portainer vs Docker CLI vs Rancher: Mana yang Paling Cocok di Homelab Saya?

✨ Pendahuluan

Saat saya memulai perjalanan self-hosting, saya sempat bingung dengan cara terbaik mengelola container. Apakah cukup dengan command line? Apakah harus pakai dashboard? Apakah perlu orkestrasi skala besar?

Akhirnya, saya mencoba tiga pendekatan utama: Docker CLI, Portainer, dan Rancher. Masing-masing punya kekuatan dan kelemahannya sendiri.

Di artikel ini, saya ingin membagikan:

  • Apa itu ketiga tools ini
  • Kelebihan dan kekurangannya
  • Tingkat kesulitan belajar (learning curve)
  • Pengalaman pribadi saya dalam menggunakannya

⚙️ Apa Itu Docker CLI?

Docker CLI adalah antarmuka baris perintah bawaan Docker.

Dengan CLI, saya bisa:

  • Menarik (pull) image
  • Membuat dan menjalankan container
  • Melihat log
  • Mengatur network
  • Memeriksa resource usage

Semua interaksi dilakukan melalui terminal.

📝 Contoh Perintah Docker CLI Dasar

Berikut beberapa perintah paling sering saya gunakan:

docker pull nginx
docker run -d --name nginx-test -p 8080:80 nginx
docker ps
docker logs nginx-test
docker stop nginx-test
docker rm nginx-test

contoh command docker


🖥️ Apa Itu Portainer?

Portainer adalah dashboard web GUI untuk Docker dan Kubernetes.

Fitur utamanya:

  • Manajemen container, volume, network, image melalui web
  • Stack deployment (Compose)
  • Role-based access control
  • Monitoring sederhana

Portainer cocok untuk pemula yang ingin visualisasi manajemen container.

📝 Contoh File docker-compose.yml Sederhana

Berikut contoh konfigurasi docker-compose.yml dasar:

version: '3'
services:
  nginx:
    image: nginx:latest
    ports:
      - "8080:80"
    restart: unless-stopped

contoh docker-compose.yml(stack)

Portainer Stack

☸️ Apa Itu Rancher?

Rancher adalah platform orkestrasi untuk Kubernetes.

Fitur-fitur Rancher:

  • Multi-cluster management Kubernetes
  • GUI untuk workload, ingress, storage
  • Helm chart marketplace
  • RBAC dan policy enforcement

Rancher lebih ditujukan untuk skala enterprise dibanding homelab kecil.


✅ Kelebihan dan Kekurangan Docker CLI

Kelebihan:

  • Sangat ringan
  • Tidak perlu resource tambahan
  • Dokumentasi lengkap
  • Kendali penuh

Kekurangan:

  • Tidak ada visualisasi
  • Curam untuk pemula
  • Sulit mengelola banyak container kompleks

✅ Kelebihan dan Kekurangan Portainer

Kelebihan:

  • UI modern dan user-friendly
  • Monitoring container secara visual
  • Deploy stack dengan Compose YAML
  • Manajemen volume, network mudah

Kekurangan:

  • Ada learning curve jika belum paham Docker
  • Fiturnya terbatas dibanding Rancher

✅ Kelebihan dan Kekurangan Rancher

Kelebihan:

  • Manajemen Kubernetes multi-cluster
  • Enterprise-grade features
  • Helm chart marketplace
  • Integrasi monitoring dan alerting

Kekurangan:

  • Kompleks dan resource-intensive
  • Overkill untuk homelab kecil
  • Setup awal memakan waktu

📈 Learning Curve

Docker CLI:

  • Curam di awal, terutama kalau belum terbiasa command line
  • Setelah terbiasa, sangat fleksibel dan powerful

Portainer:

  • Lebih mudah dipahami jika sudah paham konsep Docker
  • Sangat membantu untuk melihat hubungan container-network-volume

Rancher:

  • Learning curve paling tinggi
  • Perlu pengetahuan dasar Kubernetes dan container orchestration

🛠️ Pengalaman Pribadi Saya

Saat saya memulai, saya belajar Docker CLI dulu. Alasannya simpel:

  • Banyak tutorial dan dokumentasi
  • Tidak perlu install apapun selain Docker itu sendiri
  • Saya ingin benar-benar memahami dasar container

Setelah itu, saya mencoba Docker Compose berbasis terminal untuk mengelola multi-container (misalnya stack Jellyfin + MariaDB).

Baru setelah nyaman dengan Compose, saya pasang Portainer untuk mempermudah:

  • Lihat status semua container sekaligus
  • Deploy stack tanpa SSH panjang
  • Monitoring penggunaan disk dan network

Untuk Rancher, saya hanya sempat mencoba sekali, tapi akhirnya saya putuskan belum perlu di homelab saya karena lebih rumit daripada manfaatnya.


🎯 Kesimpulan

Kalau kamu baru memulai: ✅ Docker CLI tetap dasar yang wajib dikuasai.

Kalau ingin visualisasi dan kemudahan: ✅ Portainer adalah pilihan tepat untuk homelab.

Kalau ingin belajar Kubernetes skala besar: ✅ Rancher bisa jadi tahap lanjut.

Untuk saya sendiri, kombinasi Docker CLI + Compose + Portainer sudah lebih dari cukup untuk produktivitas dan stabilitas homelab.


📌 Belajar dari dasar CLI dulu membuat saya lebih paham apa yang terjadi di balik layar, sehingga ketika pindah ke Portainer, saya tidak hanya klik-klik tanpa mengerti konsepnya.